Unisda-Senin, 22 September 2014 menjadi hari yang
bersejarah bagi kampus Unisda. Di hari itu terjadi momentum Orientasi Studi
Mahasiswa Baru (OSMA) yang merupakan agenda untuk pengenalan kampus. Namun
bukan OSMA yang menjadi pembeda dengan hari-hari biasanya, melainkan terdapat
seruan menolak ISIS masuk Indonesia dari mahasiswa baru Unisda 2014.
Osma kali memang berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya, karena pada Osma tahun ini panitia mengajak semua mahasiswa baru
dan juga civitas akademika Unisda untuk menolak kehadiran Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masuk ke Indonesia. Hal
dibentukkan dengan “1000 tanda tangan tolak ISIS masuk Indonesia”. Spanduk yang
panjangnya kurang lebih 40 meter penuh dengan tanda tangan para mahasiswa baru,
panitia osma, dan civitas akademika Unisda.
“ISIS telah menyalahi aturan, ISIS telah meresahkan
kaum umat islam dengan ajaran-ajaranya yang radikal dan keras. Cara berjihat
ISIS juga tidak sesuai dengan ajaran Rosullah Muhammad SAW”, tegas Dr. Sutardi,
SS., M.Pd., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dalam orasinya.
Di momentum kali ini sedang merebak issu ISIS yang
sudah mulai masuk ke Indonesia, bahkan sudah masuk ke daerah termasuk Lamongan.
Dengan dasar ingin mengantisipasi dan menolak ajaran ISIS yang berlawanan
dengan agama Islam, terang panitia Osma, Sigit Bagus.
Osma tahun ini juga mengusung tema “Membentuk Karakteristik Mahasiswa Bernalar
Kritis Berjiwa Transformatif”, berdaasarkan itu pula panitia mengkonsep
Osma dengan konsep keduniaan yang mencerminkan kampus Unisda yang mempunyai
motto University with Global Vision. Maka
dari itu peserta diajak untuk mempunyai kepekaan terhadap issu-issu yang
berkembang di dunia dan harus mampu menyikapinya.
“Semoga dengan aksi ini mampu menjadi benteng awal
bagi para mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh terhadap ajakan-ajakan yang
belum tentu arah tujuannya. Sebab mahasiswa baru sangat rawan terpengaruh
dengan idealis-idealis yang masih asing bagi mereka, tambah Dr. Sutardi, SS.,
M.Pd.
Posting Komentar